
Redesain kurikulum adalah kesempatan emas untuk menciptakan pendidikan yang lebih relevan dan adaptif terhadap tantangan zaman. “Kurikulum adalah peta jalan, bukan belenggu. Ia harus mampu menuntun siswa meraih potensi terbaik dalam pendidikan mereka, bukan membatasi langkah mereka untuk mencapai profile terbaik.”
“Education is not preparation for life; education is life itself.” – John Dewey
(Pendidikan bukanlah persiapan untuk kehidupan; pendidikan adalah kehidupan itu sendiri.)
Lampung, puspakara.metrouniv.ac.id – Pusat Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran (Puspakara) yang merupakan salah satu pusat di Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Islam Negeri Jurai Siwo Lampung (UIN Jusila) melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) sebagai tindak lanjut workshop redesain pengembangan kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE) tahun 2025 bertempat di Gedung Perpustakaan Bait Al-Hikmah Universitas Islam Negeri Jurai Siwo Lampung.
Universitas Islam Negeri (UIN) Jurai Siwo Lampung mengambil langkah cepat dalam mengejar kualitas pendidikan tinggi dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) selama tiga hari, 13–15 Juni 2025. Kegiatan ini menjadi forum penting untuk merumuskan arah baru kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE) untuk dapat diimplementasikan pada tahun akademik 2025/2026 yang dimulai pada Agustus mendatang.
Pelibatan para dekan dan wakil dekan, Direktur dan wakil direktur pascasarjana, ketua program studi dan sekretaris prodi, dosen pengembang kurikulum, serta tim akademik lintas unit dalam kegiatan Workshop dan FGD yang digagas Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, Dr. Kisno, M.Pd., bersama Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, Prof. Dr. Dedi Irwansyah, M.Hum., dengan melibatkan Sumber Daya pada Lembaga Penjaminan Mutu yang diketuai oleh Dr. Aria Septi Anggaira, M.Pd., sebagai PIC kegiatan, diharapkan mampu memberikan bekal secara mendalam dan bertujuan membangun kurikulum yang bukan hanya adaptif terhadap perubahan global, tetapi juga relevan dengan kebutuhan nyata masyarakat dan dunia kerja, serta ketercapaian profil lulusan yang dirancang dalam kurikulum dengan pendekatan Outcome Based Education tersebut.
Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, Dr. Kisno, M.Pd., bersama Ketua Lembaga Penjaminan Mutu, Dr. Aria Septi Anggaira, M.Pd., dan tim LPM yang tergabung dalam kepanitiaan memberikan support penuh dan menghadirkan pakar kurikulum nasional, Prof. Dr. Een Y. Haenilah, M.Pd., dari Universitas Lampung, diskusi berlangsung penuh gagasan strategis.
Dalam pemaparannya, Prof. Een Y. Haenilah, M.Pd., menekankan bahwa pendekatan OBE adalah lebih dari sekadar penyempurnaan teknis; ini adalah perubahan paradigma yang menjadikan capaian lulusan sebagai tolok ukur utama keberhasilan pendidikan. “Kurikulum harus dirancang untuk menghasilkan kompetensi nyata, bukan sekadar mentransfer pengetahuan. Mahasiswa perlu dilatih berpikir kritis dan kreatif, serta dibentuk menjadi pribadi yang berintegritas,” ujarnya.
FGD ini menjadi titik temu antara idealisme akademik dan realitas lapangan. Dr. Ahmad Supardi Hasibuan, MA, selaku Kepala Biro AUAK, dalam sambutan pembuka menyebutkan bahwa OBE menjadi jembatan strategis untuk mencetak lulusan yang utuh—unggul secara akademik, kokoh secara spiritual, dan tangguh secara sosial.“Ini bukan sekadar revisi kurikulum. Ini adalah upaya menyeluruh untuk mencetak lulusan UIN yang mampu berperan aktif dalam perubahan sosial,” tegasnya.
Sejumlah pokok pembahasan yang digodok secara intensif selama FGD mencakup:
- Profil Lulusan: Dirancang agar selaras dengan nilai-nilai Islam, berwawasan global, dan tetap berakar pada konteks lokal.
- Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL): Diformulasikan dengan acuan SN-Dikti dan KKNI, guna memastikan keseimbangan antara aspek keilmuan, keterampilan, dan tanggung jawab sosial.
- Struktur Kurikulum dan RPS: Diperbaharui agar setiap mata kuliah selaras dengan capaian pembelajaran dan kebutuhan dunia nyata.
- Integrasi Nilai Profetik: Nilai-nilai seperti kejujuran (shiddiq), tanggung jawab (amanah), kecerdasan (fathanah), dan komunikasi efektif (tabligh) dimasukkan secara eksplisit ke dalam materi dan aktivitas akademik.
Kegiatan ini bukan hanya memperkuat arah akademik UIN Jurai Siwo Lampung, tetapi juga menunjukkan keseriusan institusi dalam membangun pendidikan tinggi yang berdampak nyata. Energi baru dari FGD ini diharapkan mampu mendorong terciptanya lulusan yang tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga arif dalam bertindak dan bijak dalam bersikap.
Kegiatan yang dipandu oleh Sarah Ayu Ramadhani, M.Pd., sebagai salah satu kepala pusat di LPM, dan dibuka oleh Kabiro, Dr. H. Ahmad Supardi Hasibuan mewakili Rektor UIN Jurai Siwo Lampung, Prof. Dr. Ida Umami, M.Pd. Kons., itu ditutup oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, Prof. Dr. Dedi Irwansyah, M.Hum.
Sebagai penutup, diharapkan semua peserta mampu mengimplementasikan ilmu yang didapatkan dalam mengembangkan dan memutakhirkan kurikulum hingga menghasilkan karya berupa dokumen kurikulum dan rancangan pembelajaran secara utuh yang memberikan dampak bagi lulusan sebagaimana profil lulusan yang termuat dalam kurikulum program studi yang dirancang.
Catatan Empiris LPM, Juni 2025
Pusat Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran
Dr. Kisno, M.Pd.