Oleh: Dr. Kisno, M.Pd.
Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran (Puspakara)
“Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia” menjadi tema besar pada Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2025. Bagi generasi muda dan Gen-Z yang hidup di zaman perkembangan teknologi begitu pesat harus dapat memaknai peringatan hari santri sebagai bagian penting dalam mengawali aktivitas produktif dan penuh manfaat. Mampu menjadikannya sebagai motivasi eksternal dalam setiap kata yang penuh makna. Salah satunya adalah memaknai Mars Hari Santri yang begitu kuat motivasi kebermanfaatan untuk sesama dan menjadikan diri sebagai insan yang sebaik-baiknya. Menjadi generasi yang memiliki kemampuan menggunakan teknologi dan mengendalikannya, bukan generasi yang dikendalikan oleh teknologi itu sendiri. Generasi yang mampu menjadikan semua tempat untuk belajar dan membaca keadaan yang menjadikannya bijaksana.
Mari bersiap kita berangkat
Ke pesantren dengan penuh semangat
Raih cita-cita luruskan niat
Mengabdi tuk kemaslahatan umat
Tersebut adalah salah satu penggalan lyrik mars Hari Santri yang berisi ajakan, dorongan, semangat, niat lurus meraih cita-cita, bukan untuk kepentingan sendiri, tetapi untuk kemaslahatan orang banyak dalam bingkai pengabdian melalui ilmu yang diperoleh dari pendidikan, pembelajaran dan pesantren.
Setiap tanggal 22 Oktober, bangsa Indonesia merayakan Hari Santri Nasional (HSN) sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan dedikasi para santri serta ulama dalam perjalanan sejarah kemerdekaan dan pembangunan bangsa. Salah satu tradisi yang selalu mewarnai peringatan ini adalah lantunan Mars Hari Santri, sebuah lagu yang menggugah semangat nasionalisme dan mengandung pesan perjuangan.
Universitas Islam Negeri (UIN) Jurai Siwo Lampung menjadi salah satu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang menyelenggarakan kegiatan Hari Santri Nasional dengan berbagai kegiatan seperti Upacara peringatan HSN; Istigotsah; Kegiatan Sosial seperti Donor Darah, Pemeriksaan Mata, Bedah Buku, Gotong Royong, Jum’at bersih, dan Sedekah Makanan; Seminar Beasiswa; dan Penanaman Pohon.
Pada peringatan upacara seluruh peserta melaksanakan dengan penuh hikmat. Selain lagu Indonesia Raya, Lagu Nasional dan Mengheningkan Cipta, pada peringatan upaca HSN juga dinyanyikan Mars Hari Santri dan Ikrar Santri Indonesia serta Pengukuhan Santri Ma’had Ali UIN Jurai Siwo Lampung dengan Pengalungan Sorban Berwarna Hijau.
Mars Hari Santri secara resmi diperkenalkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia sebagai simbol apresiasi terhadap peran besar kaum santri. Lagu ini tidak sekadar menjadi nyanyian perayaan, tetapi juga berfungsi sebagai seruan moral dan spiritual agar generasi muda terutama para santri terus berkiprah bagi kemajuan bangsa dengan dilandasi keikhlasan, semangat pengabdian, serta kecintaan terhadap tanah air.
Berikut Mars Hari Santri yang dapat dihapalkan untuk peringatan hari santri ke depan maupun dinyanyikan pada kegiatan pesantren di seluruh Indonesia:
Mars Hari Santri
22 Oktober 45
Resolusi jihad panggilan jiwa
Santri dan ulama tetap setia
Berkorban pertahankan Indonesia
Saat ini kita telah merdeka
Mari teruskan perjuangan ulama
Berperan aktif dengan dasar Pancasila
Nusantara tanggung jawab kita
Hari santri, hari santri, hari santri
Hari santri bukti cinta pada negeri
Ridho dan rahmat dari Ilahi
NKRI harga mati
Ayo santri, ayo santri, ayo santri
Ayo ngaji dan patuh pada kyai
Jayalah bangsa, jaya negara
Jayalah pesantren kita
Mari bersiap kita berangkat
Ke pesantren dengan penuh semangat
Raih cita-cita luruskan niat
Mengabdi tuk kemaslahatan umat
Hari santri, hari santri, hari santri
Hari santri bukti cinta pada negeri
Ridho dan rahmat dari Ilahi
NKRI harga mati
Ayo santri, ayo santri, ayo santri
Ayo ngaji dan patuh pada kyai
Jayalah bangsa, jaya negara
Jayalah pesantren kita
Jayalah bangsa negara
Jayalah Indonesia
Jayalah Indonesia
Memaknai Mars Hari Santri
Mars Hari Santri tidak hanya menjadi lagu kebanggaan di lingkungan pesantren, tetapi juga merupakan cerminan semangat nasionalisme yang berpadu dengan nilai-nilai religiusitas. Setiap baitnya menyuarakan tekad para santri untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta mengabdikan diri bagi kemaslahatan masyarakat.
Frasa “Resolusi jihad panggilan jiwa” menjadi pengingat akan peran historis santri dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan bangsa.
Adapun kalimat “NKRI harga mati” menegaskan loyalitas santri terhadap tanah air sebagai wujud nyata dari rasa cinta kepada bangsa dan pengamalan iman.
Selain itu, lagu ini juga memuat pesan moral dan pendidikan, yakni dorongan bagi santri untuk terus menuntut ilmu, menghormati ulama dan guru, serta menjadikan pesantren sebagai pusat pembentukan generasi yang berakhlak mulia, berpengetahuan luas, dan berdaya saing tinggi.
Mengengok Sekilas Mengenai Sejarah Hari Santri 22 Oktober
Peringatan Hari Santri berakar dari lahirnya fatwa bersejarah “Resolusi Jihad” yang disampaikan oleh KH. Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. Pada saat itu, beliau bersama para kiai dan ulama pesantren merumuskan seruan jihad sebagai bentuk tanggung jawab keagamaan dan kebangsaan.
Isi dari Resolusi Jihad tersebut menegaskan kewajiban umat Islam untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan melawan pasukan penjajah yang masih berusaha menguasai tanah air.
Dalam seruan ini, para santri dan ulama tampil di garda terdepan, mengobarkan semangat perjuangan rakyat demi tegaknya kedaulatan bangsa. Spirit jihad kebangsaan tersebut kemudian memicu pertempuran heroik 10 November 1945 di Surabaya, yang kini kita kenal sebagai Hari Pahlawan.
Berdasarkan peristiwa bersejarah itu, fatwa Resolusi Jihad menjadi dasar penetapan Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober sebagai penghormatan atas dedikasi dan perjuangan kaum santri dalam menjaga kemerdekaan serta menegakkan nilai-nilai kebangsaan.
Tema Besar Hari Santri 2025
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2025, tema peringatan Hari Santri tahun 2025 mengusung tajuk “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia.”
Tema ini mencerminkan tekad dan semangat kaum santri untuk tidak hanya menjaga dan mengawal kemerdekaan bangsa, tetapi juga berkontribusi aktif dalam membangun peradaban dunia yang berlandaskan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin Islam yang membawa kasih sayang, perdamaian, dan kemaslahatan bagi seluruh umat manusia.
Melalui semangat ini, santri diharapkan menjadi agen perdamaian, penggerak nilai-nilai moderasi beragama, serta pelopor kemajuan di berbagai bidang kehidupan. Santri tidak lagi terbatas pada peran tradisional di lingkungan pesantren semata, melainkan hadir sebagai aktor penting dalam dunia pendidikan, teknologi, ekonomi, sosial, dan budaya.
Santri masa kini identik dengan intelektualitas dan kreativitas. Mereka mampu memadukan nilai spiritual dengan inovasi dan ilmu pengetahuan modern. Sosok santri tidak hanya dikenali lewat sarung dan kitab kuning, tetapi juga melalui kiprah mereka sebagai inovator, akademisi, peneliti, wirausahawan, dan pegiat sosial yang menebar manfaat luas bagi masyarakat global.
Dengan semangat Hari Santri 2025 ini, diharapkan lahir generasi santri yang berwawasan global namun tetap berakar pada nilai-nilai keislaman dan kebangsaan, siap mengawal Indonesia menuju peradaban dunia yang berkeadilan, berakhlak, dan bermartabat.
Desain Logo Pita Cakrawala untuk Hari Santri 2025, Apa Maknanya?
Selain menetapkan tema besar, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) juga memperkenalkan logo resmi Hari Santri 2025 yang diberi nama “Pita Cakrawala.” Logo ini mengandung filosofi mendalam tentang semangat persatuan dan keterbukaan santri dalam mengawal perjalanan bangsa menuju peradaban dunia.
Secara visual, “pita” menggambarkan ikatan yang kuat dan harmonis di antara keberagaman suku, budaya, dan keyakinan yang ada di Indonesia. Pita menjadi simbol persaudaraan dan kesatuan umat, sebagaimana peran santri yang selalu menjadi perekat bangsa di tengah perbedaan.
Sementara itu, “cakrawala” melambangkan pandangan yang luas, keterbukaan terhadap pengetahuan, serta semangat menjelajahi dunia dengan tetap berpegang pada nilai-nilai luhur keislaman dan kebangsaan. Cakrawala juga menggambarkan visi global santri masa kini yang siap berkontribusi tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga dalam percaturan dunia modern.
Desain logo yang dinamis, dengan perpaduan elemen warna dan bentuk yang bergerak lentur, merepresentasikan karakter santri modern mereka yang adaptif terhadap perkembangan zaman, tangguh menghadapi perubahan, namun tetap teguh menjaga tradisi pesantren, nilai moral, serta nasionalisme Indonesia.
Dengan filosofi “Pita Cakrawala”, Hari Santri 2025 tidak sekadar menjadi peringatan seremonial, tetapi juga ajakan reflektif bagi seluruh santri untuk terus berikhtiar, berinovasi, dan membawa semangat keislaman yang moderat ke ranah global.
Apa Makna Hari Santri bagi Generasi Muda dan Gen-Z?
Peringatan Hari Santri memiliki arti yang sangat penting, khususnya bagi generasi muda dan generasi Z yang tumbuh di tengah arus modernisasi dan digitalisasi global. Momentum ini menjadi saat yang tepat untuk merenungkan kembali perjuangan para ulama dan santri terdahulu, yang dengan keikhlasan, keteguhan, dan semangat kebangsaan turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Nilai-nilai luhur yang diwariskan para santri seperti kesederhanaan, kemandirian, kejujuran, serta pengabdian kepada bangsa dan agama menjadi fondasi karakter yang sangat relevan bagi generasi masa kini dalam menghadapi tantangan zaman. Dalam era yang serba cepat dan dinamis, nilai-nilai itu menjadi penuntun agar generasi muda tidak kehilangan arah dan identitas.
Melalui semangat yang terkandung dalam Mars Hari Santri 2025, para santri dan masyarakat luas diajak untuk meneguhkan kembali peran sebagai penjaga moral bangsa, pembawa pesan kedamaian, dan agen perubahan yang berkontribusi bagi kemajuan Indonesia. Mars ini bukan hanya lagu perjuangan, tetapi juga sumber inspirasi agar santri tetap berkiprah aktif di berbagai bidang dari pendidikan, sosial, ekonomi, hingga teknologi dengan menjunjung tinggi nilai keislaman dan nasionalisme.
Dengan mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia” dan logo “Pita Cakrawala”, Hari Santri tahun 2025 menegaskan bahwa peran santri tidak berhenti pada pelestarian tradisi, melainkan juga pembangunan masa depan bangsa. Santri dan generasi muda ditantang untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat, menguasai ilmu pengetahuan, menebarkan nilai toleransi, serta menggerakkan perubahan positif di tingkat lokal maupun global.
Pada akhirnya, Hari Santri menjadi pengingat bagi generasi Gen-Z bahwa kecanggihan teknologi tidak boleh memudarkan nilai spiritual dan nasionalisme. Justru dengan memadukan iman, ilmu, dan cinta tanah air, generasi muda dapat menjadi penerus estafet perjuangan santri dalam mengawal Indonesia menuju peradaban dunia yang berkeadilan, berakhlak, dan bermartabat.

Catatan Empiris:
Upaca Peringatan Hari Santri 22 Oktober 2025 di Lingkungan UIN Jurai Siwo Lampung
Dr. K
Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran